THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Myspace Clocks at WishAFriend.com

Rabu, 14 November 2007

PEMAIN TERBAIK EROPA 2004


Ronaldinho, pemain asal Brasil yang bermain untuk Barcelona, akhirnya terpilih sebagai pemain terbaik dunia 2004 oleh FIFA.

Pemilihan yang dilakukan berdasarkan pengumpulan suara dari 157 pelatih internasional dan 145 kapten team nasional, menempatkan Ronaldinho dengan 620 poin, diatas Henry 552 dan Shevchenko dengan 253 poin.

Dengan hasil ini, maka untuk kedua kalinya Henry harus puas dikedudukan kedua sama seperti tahun lalu. Sedangkan juara tahun lalu Zidane harus puas dengan urutan kelima.

Hasil selengkapnya :
1. Ronaldinho (Brasil/Barcelona) 620 poin
2. Thierry Henry (Perancis/Arsenal) 552
3. Andriy Shevchenko (Ukraina/AC Milan) 253
4. Pavel Nedved (Rep. Ceko/Juventus) 178
5. Zinedine Zidane (Perancis/Real Madrid) 150
6. Adriano (Brasil/Inter Milan) 98
7. Deco (Portugal/Barcelona) 96
8. Ronaldo (Brasil/Real Madrid) 96
9. Ruud van Nistelrooy (Belanda/Manchester United) 67
10.Kaka (Brasil/AC Milan) 64


Pemenang sebelumnya:
2003: Zinedine Zidane (Real Madrid)
2002: Ronaldo (Real Madrid)
2001: Luis Figo (Real Madrid)
2000: Zinedine Zidane (Juventus)
1999: Rivaldo (Barcelona)
1998: Zinedine Zidane (Juventus)
1997: Ronaldo (Inter Milan)
1996: Ronaldo (Barcelona)
1995: George Weah (AC Milan)
1994: Romario (Barcelona)
1993: Roberto Baggio (Juventus)
1992: Marco Van Basten (AC Milan)
1991: Lothar Matthaeus (Inter Milan)

Jumat, 02 November 2007

Biografi 

Fabio Cannavaro

Fabio Cannavaro (lahir Naples 13 September 1973) adalah seorang pemain bola sepak (pemain pertahanan pertengahan) dari Itali dan kapten pasukan kebangsaan Itali pada 2006.

Walaupun Cannavaro tidak berukuran tinggi (176cm), beliau dianggap salah satu pemain pertahanan yang terbaik pada tahun 1990an dan awal 2000an. Sepanjang kerjayanya dalam kejohanan Itali Serie A, beliau telah bermain dengan Napoli (1992-95), Parma (1995-2002), Milan (2002-04) dan Juventus (2004-kini). Pada 1998-99 beliau memenangi Piala UEFA dan Piala Itali semasa bermain dengan Parma. Di Juventus, beliau telah berganding semula dengan bekas rakan sepasukan dari Parma iaitu Lilian Thuram dan Gianluigi Buffon. Ketiga mereka menubuhkan benteng pertahanan yang terbaik dalam Serie A, dan Cannavaro memenangi scudettonya yang pertama dengan Juventus pada tahun 2005.

Dalam pasukan kebangsaan pula, Cannavaro dengan Alessandro Nesta menjadi salah satu pasangan pertahanan terbaik di dunia. Cannavaro terkenal dengan kebolehannya untuk membaca sesuatu permainan yang membolehkannya untuk selalu melakukan pemintasan yang baik.

Fabio muncul buat kali pertama dalam arena antarabangsa pada Januari 1997 dalam satu perlawanan dengan Ireland Utara. Beliau telah wmewakili negaranya dalam pertandingan Piala Dunia FIFA tahun 1998, 2002, dan 2006, dan juga di kejohanan Euro 2000 dan Euro 2004. Kejayaannya yang paling tinggi adalah memenangi Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman di malam kep yang 100. Beliau juga memenangi bola perak untuk prestasinya yang cemerlang dalam pertandingan tersebut.

Adik lelakinya, Paolo Cannavaro, juga seorang pemain pertahanan, kini sedang bermain dengan pasukan Napoli. Kedua adik-beradik ini telah bermain di samping satu sama lain di dalam pasukan Parma dari 2000 hingga 2002 apabila Fabio meninggalkan Parman untuk pasukan Inter.

Cannavaro mengetuai pasukan Itali di semua pertandingan mereka dalam Piala Dunia FIFA 2006 dan berjaya membawa pulang Piala Dunia itu pada pertandingan tersebut, kemenangan mereka yang pertama setelah 24 tahun.

Beliau juga dianggap sebagai simbol seks di negaranya dan dipilih "pemain paling seksi" dalam pertandingan Piala Dunia 2006. Beliau merupakan naib juara anugerah Bola Emas yang pada kejuaraan ini telah diberikan kepada pemain Perancis, Zinedine Zidane. Cannavaro adalah terpilih sebagai salah satu bintang bola sepak dunia di akhir pertandingan bersama dengan enam lagi rakan sepasukannya. sebuah dunia piala bintang-bintang terkemuka pada akhirnya perlawanan.

Cannavaro telah berkahwin dengan Daniela dan mereka mempunyai dua orang anak lelaki, Christian dan Andrea (lahir 20 Oktober 2004), dan seorang anak perempunan, Martina.



BIOGRAFI  RICARDO KAKA


Kaká dilahirkan di Brasília, Brazil pada tanggal 22 April 1982, ia merupakan anak dari pasangan Simone Cristina dos Santos Leite dan Bosco Izecson Pereira Leite. Kaká mempunyai adik laki-laki, Rodrigo, yang dikenal sebagai Digão, yang mengikuti langkahnya bermain bola di Itali.

Pada bulan September 2000, di usia 18 tahun, Kaká mengalami patah tulang belakang yang menyebabkan lumpuh sebagai akibat dari kecelakaan di kolam renang.

Kaká menandatangani kontrak dengan São Paulo pada usia 15 tahun dan memimpin tim juniornya pada kemenangan Copa de Juvenil. Ia memulai debutnya di São Paulo FC pada tahun 2001 ketika di berusia 18 tahun. Pada musim pertama, ia menciptakan 12 gol dalam 27 pertandingan dan 10 gol dalam 22 pertandingan di musim berikut.

Pada usia 17 tahun, ketika ia masih dalam tim junior, Sao Paulo berniat menjual Kaká ke tim dari Liga divisi 1 Turki, Gaziantepspor. Transaksi tidak terjadi, karena manajer Gaziantepspor, Nurullah Sağlam, dan dewan pengurus tim itu menolak untuk membayar $1.5m untuk pemuda 17 tahun itu. Setelah bergabung dengan tim senior São Paulo FC, penampilan Kaká menarik perhatian klub-klub Eropa.

Dia bergabung dengan AC Milan dengan bayaran US $8.5m. Dalam sebulan, ia telah masuk ke dalam tim utama dan sejak saat itu pula ia menjadi starter. Debutnya di Serie A adalah ketika Milan bertandang melawan Ancona, menang 2-0. Dia menghasilkan 10 gol dalam 30 pertandingan pada musim itu, memenangkan Italian Serie A Championship dan European Super Cup.

Kaka menciptakan 7 gol dalam 36 pertandingan liga dan juga memenangkan Italian Super Cup bersama dengan klubnya. Milan meraih posisi kedua setelah Juventus di Seri A dan dalam partai final dengan Liverpool pada adu penalti di UEFA Champions League.

Salah satu gol Kaká yang sangat menakjubkan adalah ketika melawan Fenerbahçe SK di pertandingan pertama AC Milan dalam Liga Champion 2005-06, Rossoneri menang 3-1. Gol itu membuatnya disamakan dengan Diego Maradona, karena Kaká memulai larinya dari tengah lapangan dan melewati tiga tackling sebelum memasuki daerah penalti dan menyelesaikannya dengan shot rendah di bawah kiper Fenerbahçe, Volkan Demirel.

Pada tanggal 9 April 2006, ia membuat "hat-trick" pertamanya dalam pertandingan melawan Chievo Verona. Ketiga golnya dihasilkan pada babak pertama. Pada tahun 2006, Real Madrid menunjukkan ketertarikannya pada kaka, tetapi Milan dan Kaká menolak untuk menjual. Kaká telah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Milan hingga 2011.

Pada 1 November 2006, AC Milan lolos babak penyisihan UEFA Champions League setelah Kaká membuat "hat-trick" yang membantu timnya menang 4-1 melawan RSC Anderlecht. Ini adalah hat-trick keduanya di Milan dan hat-trick pertamanya di kompetisi Eropa.

Kaká melakukan debut internasionalnya pada bulan Januari 2002 dalam pertandingan melawan Bolivia. Dia adalah bagian dari tim nasional yang menang pada Piala Dunia 2002, tetapi aksinya tidak terlalu terlihat karena hanya bermain 19 menit di babak pertama pertandingan Kosta Rika.

Pada tahun 2003, dia menjadi kapten tim dalam turnamen Gold Cup di AS dan Mexico, memimpin Brazil ke posisi kedua dan membuat gol yang menentukan dalam pertandingan melawan Kolombia. Setelah itu, dia beraksi di Confederation Cup 2005, dengan Kaká menciptakan gol dan menang dalam pertandingan final melawan Argentina.

Dia berhasil mendapat tempat ke-10 dalam voting penghargaan untuk FIFA World Player of the Year 2004. Pada kompetisi tahun 2005, ia naik dua peringkat lebih tinggi. Terakhir, ia membantu Brazil dalam masuk kualifikasi pada Piala Dunia 2006. Kaká semakin matang sebagai pemain dan dianggap sebagai salah satu pemain bola terbaik dari Brazil.

Dia menciptakan gol pertama Brazil di Piala Dunia 2006 pada pertandingan melawan Kroasia tanggal 13 Juni 2006. Pada 3 September 2006 dia menyumbangkan salah satu gol briliannya untuk tim Brazil setelah melakukan umpan yang membuahkan gol kepada pemain yang baru masuk, Elano. Kaká mendapat bola dari pantulan tendangan pojok Argentina lalu mencetak gol.

Pada 15 November 2006, Kaká dipilih sebagai kapten Brazil dalam pertandingan persahabatan melawan Switzerland karena absennya kapten Brazil sebelumnya, Lucio yang disebabkan oleh cedera.

Piala Dunia 2006 Pada pertandingan pertama Brazil di grup F, Kaká mencetak gol di menit ke-44 saat melawan Kroasia. Tendangan kaki kiri dari jarak 25 meter membuat Brazil meraih kemenangan 1-0.

Kaká menikah dengan Caroline Celico pada tanggal 23 Desember 2005, dua tahun setelah kepindahan Kaká dari Sao Paulo ke Milan.